Ringkasan Faedah Dauroh sesi ke-1
"72 Kaidah Fiqhiyah Dalam Perkara Ibadah & Muamalah"

Bersama :
🎙Al Ustadz Kholiful Hadi حفظه الله

Setelah beliau memuji Allah dan bershalawat atas Nabi
Beliau kemudian menyebutkan tentang faedah agar ilmu senantiasa diikat dengan menulisnya. sebagaimana seseorang yang berburu agar buruan yang ditangkap tidak lepas maka di ikat...
Demikian pula ilmu agar dicatat.



Disebutkan oleh said ibnu zubair,bliau berkata dulu jika saya mendengar hadits dari Abdillah bin umar dan Abdillah Ibnu abbas di malam hari ,maka sayapun menulisnya di tengah tengah perjalan pulang.

Dan disebutkan juga oleh para salaf bahwa :
siapa yang tidak menulis ilmu maka ilmu nya tidak dianggap ilmu,
Krna ilmu yang tidak di ikat seperti penghianat ...

Adalah hisyam menyuruh pekerjannya menanyakan sebuah hadits ,maka dia lupa.
Lalu bliau berkata ,kalau saja aku tdk pernah menulisnya maka saya tdk akan pernah menceritakan hadits tersebut...(sungguh pentingnya menulis ilmu).

Kholik ibnu khaddats murid imam malik pernah pamit kepada imam malik
maka bliau minta nasehat kepada imam malik.
Maka diantara nasehat bliau adalah agar mencatat ilmu.

Selanjutnya Ibnul jauzi menyebutkan dalam kitab talbis iblis bahwa pertama kali yang dilontarkan iblis sebagai godaan terbesar kepada manusia adalah kebodohan(menghalangi manusia dari ilmu),dan kebodohan itu ibarat seseorang yang berjalan di kegelapan malam...

Berkata Syaikhul islam bahwanya perselisihan antara ahlusssunah
diantara sebabnya terbesarnya adalah karena Bodoh dan Hasad.

Disela sela penjelasan ustadz menyebutkan faedah berikut :
"Bagaimanapun tingginya kedudukan seseorang ,dia tetap butuh terhadap nasehat"

Selanjutnya Beberapa pembagian kaidah :
🔘Kaidah berbentuk nash (jelas)
🔘Kaidah berbentuk mujmal (Umum)
🔘Kaidah yang ditetapkan oleh para ulama dari hasil yang di sepakati

Pengertian kaidah :
🔹Secara bahasa
kaidah bermakna asas/pondasi
Sebagian ulama berkata belajar kaidah dulu baru fiqh karna fiqh adalah bangunan sementara kaidah adalah pondasi. Ada juga yang mengartikan sebaliknya fikih dulu baru kaidah, karna setiap kita dituntut untuk ibadah dan ibadah berjalan dengan fikih tanpa harus memahami kaidah.
dan yang terbaik dari kedua pendapat ini adalah menggabunggkannya yaiti mempelajari kedua duanya.

🔹Secara istilah
Kaidah adalah segala sesuatu yang umum (bercabang-cabang) yang dengannya dia dibangun dan disatukan dengan satu pondasi (kesimpulan)

Syarah(penjelasan) kaidah yang pertama :
1"AGAMA ISLAM DATANG UNTUK KEBAHAGIAAN MANUSIA

🔘Arti agama(Addien) diartikan dalam banyak makna diantaranya adalah hari kiamat (tercantum dalam surat Al Fatihah)
Arti lain agama adalah islam,iman,dan ihsan (sebagaimana hadits jibril)
Arti lainnya adalah semua perintah dan larangan Allah yang mengantarkan kepada kebahagiaan.
Dan dari sini juga dipahami bahwa agama tidaklah di tegakkan untuk membawa kesengsaraan,akan tetapi agama ditegakkan untuk kebahagiaan.

Dalil kaidah yang pertama :
Firman Allah فمن تبع هداى(Barangsiapa yang mengikuti petunjuk)
Huda disini adalah agama yang mencakup perintah dan larangan.

Demikian juga firman Allah
مَنْ عَمِلَ صَـٰلِحًۭا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌۭ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةًۭ طَيِّبَةًۭ ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Amalan sholih yang dimaksud dalam ayat ini adalah agama,sehingga orang yang beragama yaitu beramal sholih akan mendapatkan kehidupan yang baik alias bahagia.

🔘Arti/makna Bahagia
Bahagia adalah perasaan yang mendalam yang terwujud dengan tenangnya hati,pikiran dan kelapangan dada.

Dan kebahagian itu tidaklah diraih kecuali dengan agama yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul_Nya atau dengan kata lain beramal sholih.

Selesai penukilan bliau حفظه الله di dauroh sesi ke-1...

📄Diringkas dengan sedikit
penyesuaian kalimat Oleh :
Al Faqir Fajrin Abu Yahya وفقه الله تعالى.✍